Serba-Serbi Indonesia Dari Kaca Mata Sacha (Review Vlog Sacha Stevenson-Jobless Vlogger)

Sacha Stevenson pastilah merupakan perempuan yang cerdas tapi nyeleneh. Lahir di Kanada pada 21 Januari 1982, Sacha di mata saya merupakan salah satu wanita Inspiratif milik Indonesia. Rasa kagum ini disulut setelah saya menyaksikan hampir semua vlog buatannya bulan lalu.

Konten-kontennya sangat kompleks dan semuanya terasa mencerdaskan, kritis, out of the box serta menginspirasi. Meski begitu, dengan segenap kejeniusan yang ia punya, Sacha mengemas konten bergizi itu dengan ragam anekdot, parodi yang jujur, serta diiringi totalitas akting dan kualitas gambar yang memuaskan.

Lantas kalian—yang belum tahu—mungkin bertanya-tanya, konten semacam apakah yang disajikan oleh Sacha Stevenson dalam rangkaian vlog yang ia produksi bertahun-tahun hingga kini?

Dengan berbekal pertanyaan inilah, tulisan review vlog Sacha pun dibuat di Cerita Pengelana. Meski Sacha merupakan bule yang sangat terkenal, tidak menutup kemungkinan ada yang sampai detik ini belum tahu sosoknya.

Baca Juga: Step by Step Learning English

Sekadar informasi, tulisan ini sama sekali tidak ada unsur komersil. Sacha tidak secara pribadi membayar saya untuk membuat review tentangnya. Toh dia sudah sangat terkenal, pun telah menjadi Youtuber yang mapan. Anggap saja tulisan ini adalah semacam bentuk apresiasi dari fans, yakni saya sendiri, sebab video-video yang ia produksi, saya jadi punya bahan ide dan wacana di kepala. Singkatnya, Sacha itu termasuk salah satu sumber nutrisi yang sehat untuk modal saya menulis sehari-hari.

Mengajak Belajar Berbahasa Inggris Secara Benar

Menjawab pertanyaan di atas, saya mula-mula akan memperkenalkan tentang konten andalannya yang bertajuk “Seleb English”. Di rangkaian video-videonya, Sacha mereview cara sejumlah public figure, dari mulai kalangan artis, penyanyi hingga presiden dalam menggunakan bahasa Inggris. Tentu saja ia mumpuni untuk berkomentar dan mengoreksi, toh ia adalah seorang native speaker.

Namun jangan khawatir, Seleb English tak sekadar nyinyir, justru ia menyulut viewers untuk belajar bahasa Inggris lewat mempelajari kesalahan para seleb yang jadi obyek review. Tinjauannya cerdas dan akurat, diiringi dengan penjelasan teoritis yang tidak membuat kepala jadi pusing.

Yang membuat salut, Sacha membuat review tanpa sama sekali merendahkan obyek review. Bagaimanapun hasil penilaiannya, baik yang dinilai exelent (karena si seleb bisa bicara Inggris seperti native seperti Agung Hapsah) maupun yang dilabeli RIP English (karena bahasa inggrisnya kacau seperti Presiden Joko Widodo), tapi pemirsa bisa paham dan sama sekali tidak berpikir unruk merendahkan kualitas orang. Selebihnya, menonton Seleb English bisa membuat wawasan kamu menjadi semakin luas, bukan hanya dari segi berbahasa Inggris secara praktis, tapi juga dapat pengetahuan tentang sejumlah artis tanah air.

Baca Artikel Lainnya: K-Popers Pemuja Plastik?

Konten lainnya dari Sacha Stevenson adalah How To Act Indonesian. Di sini Sacha membuat ragam parody tentang kelakuan-kelakuan orang Indonesia yang dianggapnya ganjil. Sacha cukup cerdas mengemasnya sehingga kita-kita sebagai pihak tersindir, tidak merasa tersinggung. Justru, kita jadi banyak berpikir untuk jadi bahan kontemplasi dan introspeksi.

Dari serangkaian video parodinya, pesan Sacha terasa ke benak saya. Bahwa sejatinya, parody-parodi itu bukan bermaksud untuk merendahkan dan menjelek-jelekkan bangsa Indonesia. Justru ia telah mendeklarasikan diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia, tinggal bertahun-tahun di Indonesia, belajar hingga lancar berbahasa Indonesia, serta menikah dan punya anak di Indonesia.

Video-video parody yang ia buat sejatinya adalah ungkapan kepedulian dan rasa sayangnya terhadap Indonesia. Ia beropini secara berimbang, tidak memanipulasi fakta, melakukan riset, dan terbitlah karya-karya How To Act Indonsia yang menghibur tapi bisa bikin mikir.

Meski begitu, parody Sacha tentang Indonesia pernah juga menuai kontoversi. Kala itu ia beropini tentang “Jualan Agama” hingga membuat salah satu komunitas agama tersinggung. Sacha pun menuai kecam meski sebenarnya ia tak bersalah menurut saya. Tapi begitulah Indonesia. Terkadang kita harus mengalah dan meminta maaf atas suatu kesalahan yang diklaim publik telah kita lakukan. Sacha pun minta maaf. Kecaman publik pun redam.

Selebihnya, video-video Sacha sangat family friendly. Ia pasti mempertimbangkan keberadaan keluarga suaminya, Angga Prasetya yang notabene sangat memegang adat ketimuran, memikirkan nasib anaknya Zoila Zee yang lucu—sebab Youtube adalah penghasilan utama keluarganya, serta sangat sadar akan selera orang Indonesia.

Vlog Sacha lainnya di antaranya menampilkan kisah coocking battle dengan suami, kisah rumah tangga beda budaya, tayangan kegiatan Baby Zee, tutorial make up, fashion dan apa saja yang dia rasa keren untuk ditampilkan. Ada juga sinetron produksi Sacha yang bisa bikin kamu ngakak sambil terkesima.

Jadi, buat kids zaman now, orang zaman old sampai orang-orang yang masuk fase transisi kelahiran era 90an, silakan menonton video-video bergizi dari Sacha jika ada akses ke Youtube, serta jika kalian punya waktu luang.

Semoga dari menyimak celotehan Stevenson di serangkaian videonya, kalian juga bisa ikut dapat ragam inspirasi yang segar. Vlog juga sangat direkomendasikan bagi kalian yang sedang mengasah kemampuan berbahasa Inggris, terutama dari sisi latihan speaking dan listeningnya.

Akhir kata, selamat mengapresiasi!

Untuk melihat video-video dari Sacha Stevenson, klik DI SINI

***

Sumber Gambar Utama dari screenshoot handphone

Diterbitkan oleh

soniafitri

Menandai perjalanan hidup dengan serangkaian catatan. Kontak: soniafitri@gmail.com atau WhatsApp langsung ke 081932186616

3 tanggapan untuk “Serba-Serbi Indonesia Dari Kaca Mata Sacha (Review Vlog Sacha Stevenson-Jobless Vlogger)”

  1. Penggemar Sacha Stevenson juga rupanya :))
    Aku juga follow Sacha dari jaman dia masih main sepatu roda 🙂 Pemikirannya menarik, nyeleneh dan cerdas menurutku. Sacha salah satu youtuber paling favorit aku karena humornya cerdas dan real aja gitu (kalo kita mau jujur) . Karyanya juga ga asal-asalan, pasti ada pengetahuan baru yang dikemas dengan lucu. Suka banget pokoknya, apalagi sama baby Zee 🙂

    Terima kasih untuk tulisannya, mbak! Entah kenapa aku senang sekali, sengefans itu mungkin 🙂

    Suka

Tinggalkan komentar